AIDA HOUSE

Seorang arsitek seringkali menemukan kasus desain yang berbeda-beda dan menjadi tantangan disetiap liku rancangnya. Setiap desain memerlukan konsep yang tidak jarang sudah dikenal dengan baik, namun konsep desain yang cukup berbeda dari kebanyakan bangunan adalah suatu tantangan yang lebih tinggi. Renovasi sebuah bangunan apalagi dari dua buah rumah yang dijadikan satu, untuk menjadi sebuah galeri dua lantai, membutuhkan pemikiran yang tidak sedikit. Karena lokasi bangunan yang berada di tepi jalan besar, maka bangunan ini juga perlu memiliki suatu kesan yang kuat bahwa ia adalah sebuah galeri mebel kayu. Namun di sisi lain, bangunan ini juga berfungsi sebagai rumah tinggal yang ditempati oleh pemiliknya. Dua fungsi yang dijadikan satu ini juga menjadi sebuah tantangan yang lain. Terlebih mengingat bahwa fungsi kehidupan sehari-hari dalam sebuah rumah tinggal tentunya berbeda dengan fungsi galeri mebel kayu. Namun pemiliknya tidak ingin memisahkan kedua hal itu, karena sudah menjadi gaya hidup yang sudah lama di jalani.

Villa ini dimiliki oleh ekspatriat yang kadangkadang menggunakannya sebagai vila singgah saat di Bali. Merupakan sebuah vila dengan empat buah kamar tidur, dirancang Taman yang mengelilingi massa utama vila ini. Orientasi utamanya merupakan taman Tengah yang bisa diakses begitu masuk ke dalam area vila. Pintu masuk yang tidak terlalu terlihat langsung menuju pada sebuah area luas di bagian depan yang berfungsi sebagai penerima. Di sekitar area kolam renang ini terdapat fasilitas-fasilitas seperti sebuah bale untuk menempatkan sofa dan kursi-kursi santai.

Area untuk tempat tinggal keluarga lebih dipusatkan pada lantai 1, meskipun demikian ruang tamu, ruang keluarga dan ruang lainnya di lantai 1, juga berfungsi area display. Keluarga tinggal dan beraktivitas dalam sebuah ruang usaha. Sementara itu lantai 2 dihuni kadangkadang oleh dua putri yang sudah kuliah. Lantai 2 juga lebih ditekankan pada galeri, dengan akses utama dari parkir depan yang bisa langsung naik ke lantai 2 tanpa melalui lantai 1. Uniknya Pengunjung masih bisa mengakses lantai 1 dari tangga yang menghubungkan dengan lantai 2.

Tujuan dari renovasi bangunan baru lebih menitikberatkan pada upaya menjaring konsumen baru dari jalan yang cukup besar di depan bangunan ini. Hal ini karena fungsi galeri ini pada awalnya hanya merupakan pelengkap dari workshop atau pabrik furniture yang dimiliki oleh keluarga ini. Seiring dengan berjalannya waktu, bangunan ini ternyata mampu menjadi representasi yang baik dari usaha mebel. Perannya menjadi semakin penting dalam tujuan marketing , mengingat lokasinya yang cukup strategis.

Biasanya pengunjung lebih banyak pada waktu akhir pekan, yaitu para komuter yang melalui akses jalan di depan bangunan, baik dari Pasuruan ke Surabaya maupun sebaliknya. Bangunan ini didesain agar menjadi bangunan yang terkesan ‘bersih’, dengan cat berwarna putih pada hampir seluruh dindingnya, sementara itu elemen yang lain menjadi foreground yang muncul dari kesan bersih itu. Hal ini cukup membantu dalam hal display mebel yang ada.

Beberapa jenis material yang sengaja diekspos seperti misalnya batu bata ekspos, bata putih ekspos maupun semen atau beton ekspos, tampak pada beberapa bagian dinding yang seakan menjadi variasi dari kesan modern bangunan tersebut. Material ekspos ini tampak pada bangunan penunjang di bagian depan, serta pada dindingdinding tertentu. Keseluruhan bangunan yang ‘tampak bersih’ tersebut ditunjang oleh pemilihan material yang cukup mudah dibersihkan. Hal ini karena lokasi bangunan yang berada di pinggir jalan yang cukup banyak berlalu-lalang kendaraan besar seperti bis dan truk, menjadikan Pembersihan musti dilakukan paling tidak dua kali dalam sebulan.

by :