RUMAH RUNGKUT
Arsitek | : | Soni Soehartono,IAI |
Lokasi | : | Rungkut, Kota Surabaya |
Luas Lahan | : | 1200 m2 |
Luas Bangunan | : | 750 m2 |
Fotografer | : | Muhammad Chottob, W. IAI |
Rumah kedua biasanya merupakan rumah dengan konsep yang lebih terencana daripada rumah pertama. Hal ini Karena setelah bertahun- tahun menempati rumah pertama biasanya penghuni sudah menemukan aktivitas dan kebiasaan di dalam rumah, yang lebih bisa dipertimbangkan dalam mendesain rumah kedua dari awal. Sudah merupakan cita-cita sejaklama dari pemilik yang ingin memiliki hunian dengan tata ruang yang terasa luas, karena rumah pertama yang dirasa terlalu kecil dan tidak mampu mengakomodasi kegiatan keluarga yang semakin lama semakin bervariasi.
Pemilik meminta arsitek agar merencanakan sebuah rumah dengan tata ruang yang terasa luas dan bukaan-bukaan yang lebar sehingga tidak mengandalkan penyejuk ruangan. Hal ini karena mengingat cuaca di Surabaya yang cukup panas. Perpaduan antara bukaan yang lebar dengan taman-taman tropis yang direncanakan, diharapkan menjadi Kombinasi yang sesuai untuk rumah di daerah tropis.
Lahan eksisting yang bentuknya L dan berada di lahan pojok atau hook, memungkinkan eksplorasi desain yang lebih maksimal pada kedua sisi, yang menghadap jalan maupun sisi yang menghadap taman dalam. Hal ini memungkinkan arsitek untuk mengeksplorasi arah pandangan dari ruang-ruang utama, agar memaksimalkan pemandangan ke arah taman, baik yang berada di area garis sempadan bangunan maupun area taman dalam.
Perletakan ruang dipilih secara linear dengan mengikuti bentuk garis luar tapak. Hal ini diharapkan menciptakan ruang terbuka di tengah yang nantinya akan difungsikan sebagai ruang luar, yang mengikat ruang-ruang dalam mengelilingi taman dalam sebagai pusat orientasi. Kondisi ini juga memungkinkan arsitek menciptakan sistem penghawaan udara secara silang dengan lebih maksimal.
Rumah ini terdiri dari dua bagian utama yang tersambung melalui sebuah ruang keluarga. Bagian depan bangunan pada lantai satu lebih difungsikan pada area yang sifatnya servis, sedangkan bagian belakang lebih difungsikan pada kamar-kamar tidur yang sifatnya lebih privat. Di antara keduanya terdapat ruang keluarga, dengan area kolam renang sebagai sarana berkumpul keluarga dalam aura relaksasi.
Demikian juga lantai satu lebih difungsikan pada aktivitas utama penghuni, yaitu tempat tinggal berupa kamar-kamar beserta ruang-ruang yang digunakan bersama sehari-hari. Sedangkan lantai dua lebih difungsikan sebagai ruang keluarga tambahan dan sarana penunjang lainnya.
Nuansa tropis yang ingin ditampilkan dalam rancangan ini lebih ditujukan pada aspek estetika bangunan, mengedepankan elemen dekoratif berupa batu alam dan unsur kayu. Implementasi elemen dekoratif finishing ini dirasa memberikan sentuhan paling kuat untuk mengingatkan pengamat pada kesan alami batuan dan kayu yang terdapat di alam. Jenis batu alam yang digunakan antara lain batu Gilang susun sisir, batu Palimanan yang membalut kulit bangunan sisi bawah, serta penggunaan batu kewal untuk diterapkan pada pagar keliling bangunan.
Jenis kayu tertentu juga diaplikasikan dengan harapan lebih tahan terhadap cuaca, misalnya kayu Merbau maupun kayu Ulin, keduanya dikenal awet dan keras meskipun berhadapan dengan cuaca tropis Surabaya, yang juga sangat mendukung untuk mendapatkan kondisi kayu yang kering secara alami. Penggunaan kayu adalah sebagai bahan untuk kusen serta daun pintu dan jendela. Terdapat juga aplikasi kayu ulin untuk kisi-kisi penahan sinar matahari. Meskipun demikian penggunaan bingkai bukaan pada lantai atas dipilih dari bahan alumunium, dengan pertimbangan lebih sedikit perawatan.
by :
Studio | : | Sony Studio Arsitek |
: | sonysoehartono | |
Web | : | www.sonystudioarsitek.com |
: | soehartono.sony680@gmail.com | |
Telepon | : | 0821 3242 6448 |
Alamat | : | Jl. Jembawan X 3i/29, Malang Jl. Jembawan blok III A 12, Malang |