Terbentuknya GAPERNAS tidak membuat puas para arsitek, karena kedudukan perencanaan tidak sama dan tidak setara dengan pelaksanaan.Pekerjaan perancangan berada di ruang lingkup konsultan (professional) yang mencangkupi tanggung jawab moral dan kehormatan perorangan.
Ketidakpuasan ini memicu lahirnya organisasi profesi arsitek yang diprakarsai oleh 3 orang arsitek muda yaitu :
1.Ars. F Silaban Arsitek otodidak yang memenangkan sayembara Gerbang Makam Pahlawan Kalibata dan Perancangan Masjid Istiqal.
2.Ars. Soehartono Soesilo Lulusan Arsitek ITB tahun 1958
3.Ars. Lim Bwan Tjie
Dan 18 arsitek muda lulusan pertama Jurusan Arsitektur ITB tahun 1958-1959
Pada 17 September 1959 di rumah makan Dago Theehuis Bandung terumuskan tujuan, cita-cita, konsep, anggaran Dasar dan dasar-dasar pendirian persatuan arsitek murni, sebagai yang tertuang dalam dokumen pendiriannya, Menuju Dunia Arsitektur Indonesia yang Sehat. Dan terbentuklah organisasi IAI (Ikatan Arsitek Indonesia).
IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) Cabang Malang terbentuk dari pecahan IAI Daerah Jawa Timur yang terbentuk pada 1 November 1975 .
Pada tahun 1992 para akademisi Arsitektur di Malang yang terdiri dari beberapa gabungan Universitas di Malang yaitu ITN (Intitut Teknologi Nasional), UB ( Universitas Brawijaya), dan UNMER (Universitas Merdeka) membutuhkan wadah kegiatan karena banyaknya anggota dan lulusan arsitek di Kota Malang.
Pada saat itu perintis pertama IAI Cabang Malang adalah Bapak Didiek Suharjanto, IAI dan menjadi Ketua IAI Cabang Malang Periode I kemudian berlajut :
Bapak Tunjung Wijayanto Suharso, IAI : Ketua IAI Cabang Malang Periode II
Bapak Bambang Prayitno, IAI : Ketua IAI Cabang Malang Periode III
Bapak Antung Harudji, IAI : Ketua IAI Cabang Malang Periode IV
Bapak Haris Wibisono, IAI : Ketua IAI Cabang Malang Periode V-VI
Bapak Sahirwan, IAI, AA : Ketua IAI Cabang Malang Periode VII-VIII
Bapak Ar. Armudya Indra Permana, IAI : Ketua IAI Wilayah Malang Periode IX