Seminar Nasional Arsitektur Islam
Tema: “Islam, Arsitektur dan Kesahajaan”
Hari : Kamis, 7 November 2013
Waktu : Jam 08.00 – selesai
Tempat : Auditorium Lantai IV Gedung B.J. Habibie
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang
Pembicara : 1. Dr. ADIAN HUSAINI, M.A. (INSISTS).
2. Dr. NANGKULA UTABERTA M.Arch., (Akademisi).
3. Ir. MUNICHY B. EDREES, M.Arch., IAI (Ketua Umum IAI)
4. Dr. AGUNG SEDAYU, MT (Akademisi)
kontribusi peserta seminar :
Umum : Rp. 150.000,-
Mahasiswa: Rp. 100.000,-
info lebih lanjut hubungi:
- Aulia Fikriarini M.,MT [ +628993750000 ]
- Ernaning Styowati, MT [ +628155552680 ]
Sahajaadalah kata yang sering terdengar namun jarang diresapi maknanya secara mendalam, termasuk dalam kehidupan berkeilmuan. Di dalam kata sahaja terkandung makna kesederhanaan, kewajaran, dan tidak berlebih-lebihan. Sahaja artinya mampu menahan diri; mengekang diri tanpa paksaan, tampil sederhana walaupun bisa hidup lebih dari keadaan itu. Sahaja adalah salah satu akhlak indah terpuji, dimensi moral-etik bukti mensyukuri karunia Yang Maha Kuasa. Kesahajaan muncul saat jiwa manusia berada dalam keadaan serba bebas merdeka namun terpagari kesuka-relaan mengekang diri sendiri demi hak-hak hidup pihak lain, termasuk alam sebagai pihak yang lemah. Untuk itu perlu adanya kesadaran dan perhatian terhadap peri kehidupan yang ada dibalik yang kasat mata. Sudah saatnya arsitektur tak lagi terjerumus ke dalam kecanggihan visual-bentuk belaka sementara segi spasialnya ditinggalkan. Barulah dengan demikian arsitektur bisa berbicara tentang keindahan yang sesungguhnya, yaitu ketika hak-hak hidup baik manusia maupun alam lingkungannya terpenuhi -keindahan yang bersahaja.
Di dalam Islam, kesahajaan memiliki kemiripan arti dengan zuhud dan wara’ yang merupakan salah satu nilai mendasar dalam tata perilaku dan perbuatan setiap muslim. Hidup bersahaja merupakan bagian dari sikap kehati-hatian seorang muslim untuk tidak terjerumus ke dalam tindakan berlebih-lebihan di setiap aspek kehidupannya. Saat nilai kesahajaan ini bersentuhan dengan berbagai bidang kehidupan, maka akan tercipta keindahan yang selaras dengan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan.
Di dalam bidang arsitektur, nilai kesahajaan dapat digali dan ditemukan mulai dari tataran filosofis hingga praktis. Kesahajaan sebenarnya dapat kita temui dalam setiap jejak perkembangan arsitektur muslim di nusantara. Karenanya, terbatasnya kajian keilmuan arsitektur yang mengupas nilai ini bukanlah merupakan sebuah hambatan, namun merupakan tantangan tersendiri yang menunggu jawaban dari para akademisi yang memiliki kepedulian untuk mengembangkan keilmuan arsitektur yang berbasis nilai-nilai kebaikan dan kebenaran di dalam Islam.
